top of page
Gambar penulisTeam Ulas Ulik

Review Film : Kucumbu Tubuh Indahku - “Memories of My Body” 2019

Genre: drama Actors: Muhammad Khan, Rianto, Raditya Evandra, Sujiwo Tejo, Teuku Rifnu Wikana, Randy Pangalila, Whani Dharmawan, Endah Laras, dan Windarti.

Directors: Garin Nugroho Release Date: 18 April 2019


Kucumbu Tubuh Indahku

Halo Ulikers! Sekarang Ulas Ulik mau cerita sedikit tentang Ulasan Film “Kucumbu Tubuh Indahku” nihh.. Mungkin kamu sedikit bingung nih dengan Film “Kucumbu Tubuh Indahku” nah langsung simak ulasan berikut ini yaa Ulikers.


Kucumbu Tubuh Indahku merupakan film karya sutradara dan penulis Garin Nugroho. Kalau Ulikers mengikuti sepenggal perjalanan Film Pendek Indoensia, Garin Nugroho merupakan Sineas yang mempertahakan nilai-nilai luhur budaya dalam Bahasa Film. Ada banyak karya yang telah diciptakan oleh Beliau yang menuai banyak penghargaan juga.


Dengan ciri khas Garin dengan film yang membingungkan penontonnya, Garin menginginkan Ulikers pada saat menonton harus fokus memperhatikan detail demi detail yang disuguhkan oleh perspektif sang Sutradara, membingungkan yang membuat kita berpikir keras sehingga merasa kantuk pada saat menonton 15 menit diawal.


Film “Kucumbu Tubuh Indahku” ini berada dalam naungan studio produksi Fourcolours Films. Sejak trailer-nya diunggah di akun YouTube Fourcolours Films pada 10 April lalu, video tersebut sudah ditonton lebih dari 500 kali terpantau sampai batas waktu Senin malam.




Diperankan oleh Muhammad Khan (Juno) sebagai pemeran utama, pemeran lainnya yang ikut bergabung yaitu Rianto, Raditya Evandra, Sujiwo Tejo, Teuku Rifnu Wikana, Randy Pangalila, Whani Dharmawan, Endah Laras, dan Windarti.


Dengan cerita yang menggambarkan diskriminasi, bully, politik dan perjuangan hidup, ditambah dengan acting para actor yang super apik, dikemas dengan cerita yang menghanyutkan penonton Film Kucumbu Tubuh Indahku tercatat menjadi pemenang Asia Pasific Screen Award, Film Terbaik dalam Festival Des 3 Continents Nantes 2018, dan mengikuti seleksi Festival Film Internasioanal di Venesia. Film ini berhasil membawa pulang berbagai penghargaan bergengsi, sebab pengemasan cerita yang begitu unik dan menyentuh.




Kucumbu Tubuh Indahku (Memories of My Body), film ini bercerita tentang penari Lengger Lanang sudah tayang di Bioskop beberapa minggu yang lalu. Film ini merupakan film dengan nuansa budaya jawa yang begitu kental. Berkisah tentang perjalanan Juno (Muhammad Khan) dari kecil sampai dewasa. Juno kecil lahir di sebuah desa kecil di daerah Jawa yang terkenal dengan penari Lengger Lanang atau penari laki-laki yang menari tarian perempuan.


Tapi apakah memang tubuh yang sebenarnya membuat pria itu pria, wanita itu wanita? Apakah yang bertinju itu jantan. Yang lembut itu bukan. Apakah ketika seseorang berkepala gundul lantas ia tidak diperbolehkan menari. Dan bagaimana sebenarnya ketika seseorang jatuh cinta – apa yang ia cintai. Tubuhkah?


Kemampuan alami tersebut didapat dari lingkungan desa dan keluarganya yang sering meleburkan tubuh maskulin dan feminin. Kekerasan akibat keadaan politik membuatnya hidup sendiri, menjadikan ayah dan ibu dari dirinya sendiri. Juno sering melihat kekerasan di lingkungannya. Kekerasan pertama yang dia lihat ketika Juno pertama kali bergabung dengan grup tari Lengger di desanya. Kekerasan itu pula lah yang menjadikannya harus berpindah dari satu desa ke desa lain.



Perpindahan yang terus menerus membuatnya bertemu banyak sosok manusia, dari petinju hingga maestro penari Reog. Sepanjang perjalanan, Juno sering mendapat kekerasan sosial sampai kekerasan politik. Sebuah perjalanan tubuh yang membawanya menemukan keindahan tubuhnya.


Jujur sebelum menyaksikan keseluruhan filmnya, kalian menduga akan tertidur setelah mengetahui durasi film yang hampir 2 jam, serta bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa. Nyatanya, hal ini berbalik 180 derajat, justru saya amat menikmati Kucumbu Tubuh Indahku tanpa merasa ngantuk dan risi dengan dialognya yang penuh bahasa Jawa!

Pemeran utama Juno remaja (Muhammad Khan) terasa pas, bukan karena tubuhnya kekar atau wajah manisnya, ya. Melainkan aktingnya yang begitu natural dalam memerankan Juno. Aktingnya berhasil menyampaikan rasa yang dialami Juno kepada penonton yang terhanyut.


Selain karakter yang begitu kuat, pengemasan cerita yang begitu apik membuat penonton ikut merasakan apa yang dirasakan Juno; sedih, takut, cinta, ataupun kebingungan dengan cara yang menurut saya begitu sederhana tetapi amat menyentuh.



Urusan sinematoggrafi tidak usah diragukan lagi Ulikers, visual yang disajikan berhasil menyampaikan ide dan cerita begitu apik tidak berlebihan. Visual dan skenario film ini begitu menyatu dengan sempurna. Walau latar belakang pengambilan gambar di pedesaan yang biasanya cenderung membosankan, di film ini saya tidak merasakan hal tersebut, karena kembali pada elemen visual yang benar-benar berhasil mengarahkan penonton pada point of interest.


Sedangkan untuk nilai yang disajikan dari Kucumbu Tubuh Indahku adalah bagian tentang rasa sayang. Rasa sayang yang selama ini rasanya selalu butuh divalidasi terlebih dahulu. Misalnya, rasa sayang antara pasangan harus datang dari lawan jenis, tidak boleh datang dari sesama, atau rasa sayang yang harus dinyatakan terlebih dahulu baru sah dianggap pasangan.



Bertolak dari penari yang harus bisa bergerak maskulin dan feminin, Garin Nugroho berhasil menyajikan sebuah tontonan berbudaya yang memancing pemikiran kita. Terselip komentar sosial dan politik. Sekaligus sebuah seni yang memanjakan indera. Semua aktornya bermain dahsyat.


Namun begitu, ini adalah jenis film yang harus banget ditonton berkali-kali, sebab cuma seginilah yang pretty much bisa dijabarkan jika nontonnya baru satu kali. Bahkan menurut Ulas Ulik film ini juga sebenarnya mau bilang bahwa tubuh indah yang penuh oleh borok-borok kehidupan itu adalah negara kita, sebuah rumah dengan hasrat, pengalaman, dan sebuah ‘medan perang’ hingga kini. Dan sudah begitu lama sepertinya tubuh dan jiwa itu tidak bergerak bersama. Film ini hadir sebagai celah supaya kita bisa mengintip hal tersebut, supaya kembali menyelaraskan gerakan.


Pokoknya, para Ulikers wajib menyaksikan film Kucumbu Tubuh Indahku ini yang mulai tayang di layar lebar pada 18 April 2019 nanti. Jangan sampai terlewat ya, ga bakalan Nyesal! Tim Ulas Ulik Memberikan 4/5 Bintang untuk Film Kucumbu Tubuh IndahKu.


Nah, buat Ulikers yang ingin membagikan hasil ulasannya kepada Ulas Ulik boleh untuk mengirimkan artikel keemail kita yang tertera pada halam website ini yaa..


by : Zsazsa Dhasa

85 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comentarios


bottom of page